Rabu, 25 September 2013

Posted by admin on August 27, 2013 in Warta RasilNo comments
Di tulis oleh  Dr. Aidh Al-Qarni ;


Selama ini kita tidak dapat menyelesaikan perbedaan antara Sunni dan Syiah, meski sejarah Islam telah berjalan puluhan abad. Kita harus akui bahwa persoalan aliran Syiah dan Sunni sudah selesai dalam kemapanan masing-masing ajaran, dan yang wajib bagi kita adalah untuk tidak mengembangkan perbedaan itu menjadi konflik berdarah.Cukup bagi kita luka dan air mata. Kita sebagai umat Islam tak pernah cukup dengan bencana dan musibah. Gerakan Zionis Dunia telah menjauhkan kita dan ingin mencerabut kita dari akar-akar persatuan. Lantas apa manfaat mengulang kembali penghinaan, pencemaran, hasutan, permusuhan, menyebut kekurangan dan cacat-cacat antara dua kelompok Sunni dan Syiah? Apa manfaat yang diharapkan dari penumpahan darah Sunni atau Syiah? Setiap penganut Sunni dan Syiah percaya kebenaran ajaran dan ketidakbenaran ajaran lainnya. Namun, mereka tidak akan mampu mengubah keyakinan orang lain, yang dianggap sesat atau salah.Kami kaum Sunni percaya bahwa ajaran kami berdasar Al-Quran dan Sunnah Rasulillah. Sementara Syiah menganggap kami mengkerdilkan hak-hak ahlul bait (keluarga dan keturunan) Rasulullah. Kami perlu perjelas dan tandaskan di sini bahwa kami tidak ada sedikitpun pikiran atau upaya merendahkan para keturunan Rasulullah itu. Kami tidak menentang mereka apalagi mencacimakinya. Kami juga meminta kaum Syiah untuk mengurangi cacian dan cercaan kepada para sahabat Rasulullah. Membela ahlul bait Rasulullah dan para sahabat Rasulullah adalah kewajiban setiap kaum muslimin, laki-laki dan perempuan.
Karena itu, kalangan intelektual dan ulama Sunni dan Syiah wajib menghentikan perselisihan dan mencegah eskalasi permusuhan, ketidakpercayaan, dan intimidasi.
Wahai intelektual Sunni dan Syiah, redakan dendam dan padamkan api hasutan, dan jangan tambah kesengsaraan demi kesengsaraan menimpa umat. Wahai pemikir Sunni dan Syiah, ketahuilah bahwa setiap sesuatu bekerja pada caranya dan segala sesuatu itu berjalan atas jalannya sendiri, sehingga nanti Allah menjadi hakim yang memutuskan dengan adil perbedaan antar kita.
Wahai intelektual Sunni dan Syiah, jangan memberi musuh-musuh Islam alasan untuk menghancurkan dan menghapusan keberadaan umat serta mengaburkan misi dan menghina kesucian agama. Wahai intelektual Sunni dan Syiah, cegahlah fatwa perang, penumpahan darah, menyalakan api kebencian, dan perpecahan.
Kami, kaum Muslim Sunni dan Syiah selama ini selalu mengajak hidup berdampingan secara damai dan dialog dengan non-Muslim. Lantas apakah kita tidak mampu membuat kedamaian di rumah sendiri antara Sunni dan Syiah. Seseorang yang tidak mampu memperbaiki rumahnya sendiri tidak akan mampu memperbaiki rumah orang lain.
Selama ini yang kita dengar adalah suara-suara liar. “Wahai Syiah, bunuhlah Sunni, maka kalian akan masuk surga?” Atau suara dari seberang yang menyatakan; “Hai Sunni, bunuhlah Syiah sebagai tebusan api neraka.” Logika apa itu? Pikiran siapa itu? Mana dasar dan argumennya? Karena itu kami selalu menyatakan: “Hai Sunni, darah Syiah haram kalian tumpahkan. Wahai Syiah, darah Sunni haram kalian keluarkan.”
Hemat saya, cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan Sunni dan Syiah adalah meminjam tindakan Arab Badui ketika terjadi tabrakan mobil antar mereka. Mereka selesaikan kasus itu dengan cara: “Masing-masing membereskan mobilnya sendiri-sendiri.” Persoalan selesai, tanpa polisi, tanpa denda, dan tanpa penjara. “Wahai Sunni dan wahai Syiah, mari masing-masing benahi kendaraan masing-masing.”
Allah sangat memerintahkan kita untuk berlaku baik dengan non-Muslim, kecuali mereka yang memerangi atau mengusir kita dari rumah kita. Allah berfirman; “Allah tidak melarang kalian memperlakukan orang-orang yang tidak memerangi kalian dalam agama dan tidak mengusir kalian dari rumah-rumah kalian, untuk berbuat baik dan adil kepada mereka. Sesungguhnya Allah sangat suka orang-orang yang berbuat adil.”
Berbuat baik kepada non-muslim di sini bermakna tidak menyakiti, berkata baik, berhubungan dengan baik, serta hidup damai berdampingan. Jika kita perlakukan non-muslim dengan sebaik itu, lantas mengapa kita perlakukan sesama muslim yang hanya berbeda keyakinan tidak sebaik itu.
Apa yang akan dikatakan orang lain tentang kami yang saling cerca, saling caci, saling hina, dan saling ejek itu. Kita bersaudara dan berinduk sama. Jika kita tidak memperbaiki diri sendiri dan berdiri dalam satu barisan, maka risiko permusuhan dan perpecahan, kegagalan dan kekalahan menjadi masalah kita. Mari kita lupakan api retorika dan kata-kata penuh kebencian dan hampa itu untuk kembali menyimak firman Ilahi: “Berpegangteguhlah kalian semua dengan tali Allah dan jangan berceraiberai.”
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=622470314459875&set=a.620631921310381.1073741825.205783056128605&type=1


Rabu, 04 Juli 2012

International Conference For The Freedom of Al-Quds & Palestine

Bandung, adalah sejarah terciptanya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Mengenang sejarah tersebut terselenggara Konferensi International untuk pembebasan Al-Quds dan Palestina. 

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha suci Dzat yang memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang Kami berkahi disekitarnya, untuk Kami perlihatkan dari ayat-ayat kami. Sesungguhnya Dia (Allah) itu Maha mendengar lagi Maha melihat. QS 17:1

Menelurkan poin sangat penting untuk mendorong dan segera membebaskan Al-Aqsha dan Seluruh tanah Palestina. Hajatan yang diprakarsai oleh Aqsha Working Group (AWK) dan semua networkingnya ini akan segera ditindaklanjuti dan menjadikan titik tolak untuk perjuangan yang selama ini tampak mandul menghadapi Kepongahan gerakan Zionis. Bahwa memperhatikan hal-hal yang sangat penting ini maka peserta Konferensi International untuk Pembebasan Al-Quds dan Palestina ini merekomendasikan untuk tindakan nyata. 
Ya Allah kalau engkau tidak bantu kami, siapa lagi yang akan menyembah engkau Ya Allah.. demikian Ustadz Rahmatullah, memaparkan satu rekomendasi untuk memboikot produk2 yang berasal dari Israel. Ini langkah kecil yang nyata hendaklah dihimbau untuk seluruh muslimien. Tapi harapan untuk kami ini khusus yang internal muslimien ini harus punya base camp, dan mensosialisasikan ke seluruh kelompok2 muslimien dimana saja dan terus menggalang silaturahim.
Kalau mencintai Masjidil Aqsha harus pula mencintai masid2 di sekitar kita. Dengan menghadiri panggilan adzan di awal waktu. dan sebagainya. Dan doa yang sangat dahsyat dilakukan muslimien.
Tak kalah penting perlu dibentuk Team Advokasi secara legal untuk Kemerdekaan Palestina. Dan target kemerdekaan itu di canangkan secara nyata. Misalnya 10 tahun lagi atau tahun 2015, atau tahun 2013 Merdeka. Allahu Akbar..!!!
Bukan hanya Al-Aqsha, tapi seluruh tanah Palestina yang hilang harus dikembalikan. Bumi para Nabi harus dibela, jangan dikotori oleh tangan2 Zionis Penjahat kemanusiaan. Menyusun agensi2 yang ada untuk mendesak supaya PBB mengembalikan tanah Palestine yang hilang dirampas oleh orang2 yang mengotori dengan darah rakyar Palestine.

Sabtu, 17 September 2011


Libya tetap harus jadi Libya, apalagi diwarnai Eropa yang nota bene adalah sangat bertolak belakang dengan akidahnya. Rakyat Libya mendengarkan pidato perdana menteri Turki Jumat kemarin (16/9) dengan penuh antusias di Tripoli.
PM Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di Lapangan Syuhada ibukota Libya setelah menjalani shalat Jumat di sebuah masjid di kota itu. Erdogan menerima sambutan antusias dari rakyat Libya dan warga Turki yang tinggal di Libya, yang sengaja datang ke alun-alun untuk mendengarkan pidatonya.
Lapangan syuhada dihiasi dengan bendera Turki dan Libya, dan spanduk dalam tulisan Arab "Erdogan di samping kami, Saling Bergandengan tangan", dan "Terima kasih Turki, terima kasih Erdogan" yang digantung di gedung-gedung di sekitar lapangan.
Semua jalan ditutup untuk arus lalu lintas, sementara pasukan keamanan Turki dan kekuatan oposisi bersenjata Libya mengambil langkah pengamanan ketat di sekitar alun-alun. Hal ini sangat penting dalam mengambil warna politik di Libya yang sedang mengalami revolusi rakyat Libya. Jangan sampai Libya di-Irak-kan oleh pihak Barat.
Selama pidato Erdogan, warga Libya meneriakkan slogan-slogan yang mendukung pemberontakan di Suriah. Salah satu jalan menuju persatuan Arab dan kekuatan kebangkitan Islam yang dimulai dari negeri Muslim di Timur Tengah. Kebangkitan dan kekuatan Politik berlandaskan syariah harus tegak di wilayah ini dan seluruh dunia.

Sabtu, 02 Juli 2011

Kemerdekaan amat mahal harganya


Dimanapun tak terkecuali, yang terjadi bila saat-saat kemerdekaan hendak diproklamirkan, sejarah membuktikan. Bahwa nilai sebuah kemerdekaan itu sangatlah mahal harganya. Bahkan apa yang telah terjadi di permukaan bumi manapun tidak ada perbedaan, apalagi kalau memang kemerdekaan itu dengan jalan direbut. Perjuangan yang penuh dengan pengorbanan pasti akan terjadi.
Contohnya Para pejabat di Sudan Selatan mengatakan telah dilakukan blokade bahan bakar oleh pemerintah utara sehingga meroketnya harga bahan bakar dan terjadinya perselisihan di SPBU.
Walikota Juba menuduh pemerintah Khartoum yang berbasis di utara mencoba untuk mencekik perekonomian selatan menjelang deklarasi kemerdekaan negara mereka. Meskipun selatan kaya akan minyak, semua pipa minyak dijalankan melalui utara dan selatan tidak memiliki kilang mereka sendiri.
"Hal ini memburuk situasi sangat cepat dan itulah yang diinginkan pemerintah Khartoum - mereka mendukung adanya ketidakstabilan," kata Walikota Juba Mohamed el Haj Baballa kepada Associated Press.
Apalagi di Palestina, perjuangan tak pernah henti. Walau blokade wilayah Gaza yang belum berhasil, dengan upaya dari berbagai penjuru dunia mencoba menembus blokade itu. Lantas kekuatan yang mana yang bisa merubah situasi itu menjadi cair? Hanya kekuatan Allah yang bisa menghancurkan kecongkakan Zionis-Yahudi.
Kemerdekaan memang mahal harganya. Mari mengisi kemerdekaan ini dengan hal yang membangun. Jangan sebaliknya malah menghancurkan dengan melakukan tindakan yang kontra positif, seperti korupsi, yang akhir-akhir ini malah semakin merebak disegala lini di negri kita tercinta. 

Senin, 27 Juni 2011

Titah Fir'aun terulang dan ditiru Rabbi Yahudi

Lior, yang juga mengepalai Dewan Rabbi Yudea dan Samaria, istilah Israel untuk Tepi Barat, adalah salah satu ideolog spiritual utama gerakan pemukiman Yahudi. Kebetulan Penguasa saat ini mendukung kebijakan yang timpang terhadap warga Non Yahudi, terutama Arab yang berada di kawasan Palestina. 


"Rabi Lior ditahan dan diinterogasi selama satu jam sebelum dibebaskan," kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld kepada AFP, mengatakan ia telah diinterogasi atas dukungannya terhadap buku berjudul "Taurat Raja" yang mengatakan bahwa Yahudi diijinkan untuk membunuh non-Yahudi khususnya warga Arab. Hal ini membuktikan bahwa dukungan itu merupakan sebuah kebijakan yang dibuat oleh Ramses Raja Fir'aun saat zaman Musa Alaihissalam (AS) lahir di Mesir, yang mana posisi Bani Israil di bawah Penguasa Fir'aun tersebut termaktub dalam Al Quran 2:49
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ 
وَفِي ذَلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ  
Dan ketika Kami (Allah) menyelamatkan kalian (wahai Bani Israil) dari wadyabala Firaun yang menimpakan kalian Adzab yang buruk (yaitu) membunuh anak laki-laki (yang baru lahir) dari kalian dan membiarkan hidup bayi perempuan dari kalian. Dan pada (peristiwa) itu merupakan Bahaya yang besar dari Tuhan kalian. (QS Albaqarah ayat 49).
Polisi Israel menahan sebentar seorang rabbi pemukim terkemuka pada Senin kemarin (27/6) sehubungan dengan investigasi sebuah buku yang membenarkan pembunuhan non-Yahudi warga Arab dalam beberapa kasus, kata polisi Israel. Penguasa di wilayah itu saat ini memang bisa digambarkan sebagai Fir'aun pada Zaman Nabi Musa AS Lahir, sedangkan Warga Palestina apalagi yang muslim bisa digambarkan sebagai Pengikut Musa AS saat itu. Kemudian dengan kesabaran yang cukup dalam waktu yang cukup sepanjang sejarahnya akhirnya Allah menyelamatkan orang orang yang taat kepada Allah, yaitu pengikut Nabinya. Allah menyelamatkan Musa AS dan pengikutnya dari kejaran dan ancaman Fir'aun yang Dholim itu.
Dan yang lurus keyakinannya adalah yang mengikuti Kitab Allah Al Quran sebagai wahyu pamungkas dari Allah yang dijamin kebenarannya dan orisinalitasnya oleh Allah. Itulah Muslimien yang terus ditindas di Palestina. Boleh dipastikan kemenangan pemeluk Agama Allah akan segera diraih oleh para penegak Agama Allah. 
Wallahu A'lam bis shawab....

Minggu, 19 Juni 2011

Perjuangan Tak pernah Surut

Diakui oleh Pewaris Kaisar Romawi, Flavius Heraclius Augustus alias Hiroqla bahwa ini adalah ajaran yang benar, ketika (saat itu Abu Sufyan dipertemukan dalam majlisnya Pejabat Rumawi di Syam) dan ditanyakan apa yang dibawakan seorang yang mengaku Nabi itu? dikumandangkan bahwa Warisan Para Nabi adalah ajaran Tauheed, yang terdiri dari:
اعْبُدُوا اللَّهَ وَحْدَهُ ، وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَاتْرُكُوا مَا يَقُولُ آبَاؤُكُمْ وَيَأْمُرُنَا بِالصَّلاَةِ وَالصِّدْقِ 
    ( potongan Hadits No. 7 Shohih Bukhori)وَالْعَفَافِ وَالصِّلَةِ
maka bisa diambil kesimpulan bahwa yang Pertama: "Menyembah/beribadah hanya kepada Allah yang Maha Esa" dan "tidak Menyekutukan Allah dengan sesuatupun", kedua: "Meninggalkan ucapan nenek moyang/leluhur yang Musyrik dan Penyembah berhala/sesuatu yang menjadi ajaran leluhur yang menyimpang dari ajaran Tauheed".
Ketiga adalah diperintah untuk "Sholat" ini adalah realisasi secara ritual harus dilakukan oleh para pengikut dan pewaris ajaran para Nabi dari zaman terdahulu. Kemudian yang keempat adalah "bersedekah", nah ini yang banyak orang enggan atau biasa disebut dengan bakhil. Mengeluarkan harta untuk bersedekah ini banyak orang keberatan. Apalagi kalau jumlahnya tampak besar, wow amat sayang....!
Pengendalian diri dari segala hawa nafsu, memaafkan orang lain inilah ajaran berikutnya dari para utusan Allah yang mulia. Kemudian yang terakhir adalah menyambung hubungan "silaturrahim" yang sangat fenomenal. Ternyata yang terakhir ini amat dahsyat terhadap kehidupan manusia.  
Lantas apakah ini juga yang menjadikan orang Nashoro itu  tak yakin terhadap Islam? Malah kebanyakan memusuhi Islam?

Kamis, 09 Juni 2011

Hamas dan Fatah Bersatu menuju Kedaulatan Palestina

Inilah yang ditunggu-tunggu sejak Pemilihan Parlemen di Palestina lima tahun silam. Yang dinamakan Persatuan memang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Apalagi yang terjadi langsung di wilayah yang penuh dengan konflik seperti di Palestina ini.
Indonesia dan Iran berencana untuk menyelenggarakan misi multi-nasional parlementer dalam upaya untuk mematahkan blokade rezim Zionis Israel atas Jalur Gaza sejak 2007.
Ketua parlemen Iran Ali Larijani pada hari Kamis (9/6) menyeru penjadwalan pengiriman bantuan untuk Gaza, yang dipimpin oleh anggota parlemen dari Iran dan Indonesia, IRNA melaporkan.


.

Pada Juni 2007, Israel memperketat blokade Gaza setelah pemerintah yang terpilih secara demokratis, Hamas memimpin wilayah itu. Blokade Israel berdampak buruk pada situasi kemanusiaan dan ekonomi di Jalur Gaza, di mana hampir 1,5 juta orang ditolak hak-hak dasar mereka untuk kondisi kehidupan yang layak, pekerjaan, kesehatan dan pendidikan.
Meskipun adanya seruan internasional berulang, Israel tetap menolak untuk mengangkat blokade bahkan melancarkan serangan mematikan atas wilayah itu, yang menggugurkan lebih dari 1.400 warga Palestina.
Larijani, yang tiba di Jakarta Rabu malam, menekankan bahwa negara-negara lain bisa ambil bagian dalam konvoi kemanusiaan ini.
Di pihak lain, Ketua DPR RI Marzuki Alie juga menyampaikan harapan bahwa misi itu dapat berlayar ke Gaza sebelum bulan Ramadhan sebagai hadiah kepada warga Gaza.
Larijani dan Marzuki Alie juga menyatakan dukungan mereka atas perjanjian antara faksi-faksi Palestina untuk membentuk pemerintah persatuan dan upaya bangsa Palestina harus diakui sebagai sebuah negara merdeka.
Dalam sebuah pernyataan bersama, kedua pihak mengatakan, Indonesia dan Iran telah mengambil langkah-langkah global mengenai isu Palestina. "Sekarang kita menyaksikan bahwa sebagai hasil dari langkah-langkah itu, berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, telah bergabung di meja perundingan dan kami berharap hal ini akan sukses," tambahnya.
Hamas dan Fatah berseteru sejak Hamas memenangkan pemilihan parlemen Palestina pada Januari 2006. Kedua faksi akhirnya menandatangani perjanjian rekonsiliasi di Mesir bulan lalu untuk membuka jalan bagi pembentukan pemerintah persatuan interim. (IRIB/RM)

Hal ini yang sangat merisaukan Israel sebagai sebuah Penguasa pendudukan wilayah Palestina yang selalu didukung oleh Anerika dan sekutunya.